Kamis, 22 Januari 2009
Rabu, 17 Desember 2008
Panorama Palu dari Puncak Matantimali 1.500 dpl
Matantimali adalah nama sebuah kampung kecil di atas punggung pegunungan Verbek, berada di sisi kiri dari puncak Gunung Gawalise 2.023 dpl. Matantimali berada di ketinggian 1.500 dpl namun memiliki jalan cukup bagus untuk dilalui oleh kendaraan roda empat. Dahulu (Saya lupa tahunnya) Matantimali menjadi salah satu tempat Belanda membangun Pos pemantau untuk mengamati Kota Palu dari ketinggian karena posisinya sangat strategis, bisa melihat ke segala penjuru Kota Palu mulai dari ujung paling utara (Teluk) hingga ke dataran Kulawi yang jauhnya kurang lebih 100 km dari Kota Palu. Pos pemantau milik Belanda tersebut dibuat dari kayu dan papan dari pepohonan di sekitar Matantimali. Saat ini, Pos pemantau tersebut masih ada namun tidak terawat. Sepuluh tahun lalu masih digunakan sebagai Kantor Desa, namun saat ini tidak digunakan lagi dan dibiarkan tidak terawat hingga beberapa dindingnya jebol bahkan atap-atap seng yang masih bagus hingga sekarang sudah diambil oleh warga dijadikan sebagai atap rumah. Belanda , menurut masyarakat setempat juga membangun pondasi besar kokoh sepanjang 100 meter untuk menahan agar tidak terjadi longsor disisi kanan Pos Pemantau yang dijadikan jalan poros. Sepuluh tahunan lalu juga Matantimali menjadi salah satu favorit tempat refreshing anak-anak muda yang hobi mendaki gunung (Pecinta Alam) ataupun anak-anak sekolah dan mahasiswa yang ingin camping merasakan menyatu dengan alam semesta, karena di Matantimali saat itu masih ada tumbuhan Edelweiss (Anaphalis s.p) Salah satu bunga langka yang dikenal dengan nama bunga abadi dan Matantimali juga banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon Pinus. Namun saat ini karena banyaknya pembukaan lahan dan terjadinya illegal logging matantimali tidak dingin lagi seperti dulu, edelweiss tidak tumbuh lagi, pinus-pinus sudah semakin jarang karena ditebang, batangnya dibuat menjadi papan digunakan oleh penduduk untuk membangun rumah.Karena letaknya yang tinggi dan memiliki pemandangan sangat eksotik, Matantimali dijadikan tempat berlatih ataupun dijadikan tempat pertandingan Para Layang. Masyarakat sekitar umumnya bekerja sebagai petani ladang dan pencari kayu bakar. Bila anda ingin menikmati pemandangan eksotika Kota Palu perpaduan dari Indahnya Teluk yang diapit oleh dua pegunungan serta dihiasi oleh kotak-kotak kecil rumah-rumah warga Kota Palu yang dilihat dari Matantimali, silahkan datang saja ke Palu, masyarakat Matantimali sangat bersahabat, anda bisa melihat pemandangan sambil makan jagung bakar dan secangkir kopi kental racikan penduduk lokal.
Langganan:
Postingan (Atom)